Krjogja.com – SLEMAN – Karang Taruna DIY menyelenggarakan puncak Pekan Inovasi Sosial dalam rangka Competition Karang Taruna Pada 14-15 Oktober 2023. Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan Bulan Bhakti Karang Taruna untuk memperingati Hari Lahir yang ke-63.
Pekan Inovasi Sosial ini akan menjadi ruang temu, ruang belajar, sekaligus ruang untuk membangun kolaborasi antar berbagai pemangku kepentingan untuk menumbuhkan ekosistem inovasi sosial yang kreatif, berdaya saing, dan berkelanjutan.
GKR Hayu sebagai Ketua Karang Taruna DIY menyampaikan bahwa DIY merupakan daerah di Indonesia yang mengalami bonus demografi paling awal dimana 70% penduduknya merupakan usia produktif. Hal ini menjadi peluang besar bagi DIY untuk mengakselerasi laju pertumbuhan.
Baca Juga: Ali Ghufron Mukti Pastikan Tidak Ada Diskriminasi Peserta BPJS Kesehatan
Jejaring Karang Taruna yang berbasis di Kelurahan dan Kalurahan merupakan kekuatan besar untuk mengakselerasi perubahan sekaligus pertumbuhan di masyarakat melalui inovasi sosial.
GKR Hayu menuturkan inovasi sosial sengaja menjadi concern karena Karang Taruna DIY percaya pada proses pengembangan inovasi, aspek dampak sosial bagi masyarakat menjadi poin yang sangat penting. Pemuda dan berbagai kalangan sebenarnya dapat terlibat dalam upaya menciptakan peluang perubahan, kesejahteraan, dan kemandirian melalui upaya-upaya organik yang lahir dari masyarakat, sehingga tidak sekedar “menunggu” program yang berisfat high down.
“Selama ini banyak gagasan kreatif yang lahir dari masyarakat di skala mikro, namun belum banyak memeroleh kesempatan untuk ditunjukkan dan dikembangkan sebagai position mannequin bagi kawasan lain. Karang Taruna DIY ingin menggali praktik baik berbagai inovasi sosial yang telah lahir di masyarakat agar dapat saling berkolaborasi dengan inovator lain serta berpeluang untuk mengembangkan aktivitasnya melalui dukungan sektor-sektor potensial,” tandasnya.
Baca Juga: Beras Picu Inflasi Tahunan Yogyakarta Capai 3,30 Persen
Ketua Panitia Pekan Inovasi Sosial, Reza Murtaza, menyampaikan ada tiga pilar penting yang menjadi penopang sebuah inovasi sosial, yaitu Kewirausahaan, Pelestarian Budaya, dan Pemanfaatan Teknologi Digital. Sebagai pilot mission, pada tahun ini Karang Taruna memberikan kesempatan bagi para inovator yang tersebar di 5 Kabupaten/Kota di DIY untuk terlibat dan mengikuti berbagai tahap seleksi. Poin utama dalam inovasi sosial ini melihat pada ide/gagasan kreatif, bentuk pilar inovasi, dampak sosial, dan inovasi.
Dari 100 lebih aplikasi yang mendaftar pada seleksi tahap pertama, dipilih 50 inovasi terbaik yang berhak mendapatkan kesempatan untuk menjadi bagian dari katalog inovasi sebagai database dan pintu kolaborasi. Pada seleksi tahap selanjutnya, dipilih 20 besar yang memeroleh kesempatan untuk mengikuti workshop dan bootcamp.
Baca Juga: Peluang Duet Ganjar – Prabowo Tertutup
Pada tahap seleksi akhir akan dipilih kembali 10 besar yang memiliki pengembangan inovasi terbaik. Mereka berhak mempresentasikan inovasinya dalam remaining pitching di hadapan berbagai mitra kolaborator “Selain itu, 10 besar inovasi yang terpilih juga akan memeroleh piagam penghargaan sebagai social innovator pada puncak acara, 15 Oktober mendatang. ” (*)