BREBES JATENG, Suara Jelata – Seperti yang kita ketahui, sebagian besar kaum muslim yang berada di tanah jawa mengenal istilah kliwonan atau ziarah kubur biasa juga disebut nyekar. Hal tersebut merupakan tradisi turun temurun yang dilakukan para leluhur sejak dahulu kala.
Ziarah kubur atau masyarakat pulau jawa menyebut kliwonan, dimana dilakukan secara rutin 1 bulan sekali tepatnya pada kamis sore menjelang malam jum’at kliwon.
Selain bertujuan untuk mengunjungi dan memanjatkan doa bagi para ahli kubur, peziarah juga kerap melakukan tabur beraneka macam bunga di atas makam.
Memanfaatkan momen tersebut, banyak orang yang kemudian menjadi penjual bunga dadakan, nampak mereka menjajakan dagangannya (-red bunga) di pinggiran jalan hingga space Tempat Pemakaman Umum (TPU).
Seperti halnya yang dilakukan kelompok Karang Taruna Nusa Jaya Desa Cenang Kecamatan Songgom, Kabupaten Brebes. Turut mengambil peluang dengan menjual bunga di space makam setempat.
Sontak, hal itupun mendapat respon positif dari Pemerintah Desa setempat, seperti apa yang disampaikan Sekretaris Desa Cenang, Sugeng. Ia sangat mengapresiasi kegiatan para pemuda yang tergabung dalam Karang Taruna Nusa Jaya.
“Kami atas nama pemeritah Desa Cenang merasa bangga dengan kegiatan usaha yang dilakukan anak-anak karang taruna. Karena disamping mendapat keuntungan, kegiatan tersebut bisa melatih mereka untuk berwirausaha,” kata Sugeng, Kamis (31/8/2023).
Terkait dengan permodalan dan keuntungan, kata Sugeng, dari Karang Taruna sendiri dan keuntungannya juga untuk kepentingan organisasi dan masyarakat sekitar.
“Kegiatan jualan bunga ini baru berjalan 2 kliwonan, selain ini mereka juga aktif di berbagai kegiatan kemasyarakatan. Salah satunya dengan giat jum’at bersih,” ujarnya. (Olam)
Dapatkan replace berita pilihan setiap hari dari suarajelata.com.
Mari bergabung di Halaman Fb “suarajelata.com”, caranya klik hyperlink Suara Jelata, kemudian klik ikuti.