Pemerintah Kabupaten Bogor membagikan 500 paket sembako kepada masyarakat kurang mampu melalui Bazna yang dibagi ke beberapa desa menjelang bulan Ramadhan.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS). Saya ingin mengurangi kemiskinan. Namun, karena efek pandemi, semuanya pulih kembali. Pada tahun 2021, angka kemiskinan akan mencapai 7,99% dan terus meningkat.
Cibinong (ANTARA), Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan Pembangunan Daerah (Bappedalitbang) Bogor di Bogor, Jawa Barat, mengatakan jumlah penduduk miskin di wilayah tersebut menyumbang 7,99% dari dampak pandemi COVID-19.
“Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS). Saya ingin mengurangi kemiskinan, tetapi meningkat lagi karena efek pandemi. Angka kemiskinan tahun 2021 adalah 7,99% dan terus meningkat,” katanya kepada Pemkab Bogor di Cibinong, Jumat.
Kenaikan angka kemiskinan tersebut antara lain disebabkan oleh kenaikan angka pengangguran Kabupaten Bogor pada tahun 2021 dari 9,06 persen menjadi 14,29 persen dan peningkatan angka pengangguran Kabupaten Bogor tahun lalu sebesar 5,23 persen.
“Ini berdasarkan data BPS. Tingkat pengangguran tahun ini turun begitu tajam, turun 2,07 persen dari 14,29 persen menjadi 12,22 persen.” Awalnya 390. 7321 pada tahun 2020, tetapi tahun ini menurun 50.
127 menjadi 340.604.
Menurut data BPS, penurunan tingkat pengangguran Kabupaten Bogor tahun ini merupakan yang tertinggi dibandingkan kota/pemerintah lain di Jawa Barat.
Kondisi tersebut merupakan hasil dari berbagai upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor yang dipimpin Bupati Adayasin untuk mencapai pemulihan ekonomi dari pandemi COVID-19
Pusat (BCC). Menurut Saepudin Muhtar , fungsi sistem yang sudah ada sejak beberapa tahun ini telah dioptimalkan bekerja sama dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) berbagai perusahaan untuk menciptakan lapangan kerja.
Penulis : M Fikri Setiawan
Editor: Andi Jauhary
source https://www.antaranews.com/berita/2578949/efek-pandemi-warga-miskin-di-kabupaten-bogor-bertambah-799-persen
Posting Komentar