GRESIK, dilansir dari KOMPAS.com - Sekitar 50 remaja Dusun Wringinanom, Dusun Klubuk dan Dusun Kandangasin, Desa Wringinanom, Kecamatan Wringinanom Kabupaten Gresik, Minggu (14/2/2010) sejak pukul 10.00 menanam 500 bibit pohon langka di bantaran Kali Brantas di Desa Wringinanom. Jenis tanaman yang ditanam berwarna merah muda bunga dan buahnya seperti Trenggulun (Protium javanicum), buah mentega (Syzigium polhyantum), Kesumba Keling (Pigmentaria Rumph) Flamboyan (Delonix regia) dan Sukun (Artocarpus communis). Kegiatan tanam pohon bertepatan dengan Hari Kasih Sayang itu dimaksudkan untuk mengajak warga mencintai Kali Brantas. Saat ini kondisi sungai yang melewati wilayah Gresik Selatan ini sedang kritis. Luas lahan yang ditanami direncanakan 2 kilometer, namun karena keterbatasan bibit baru tertanam 1 kilometer di sepanjang bantaran. Anggota Karang Taruna Dusun Kandangasin, Cynthia Diadora memaparkan sebagian kondisi bantaran Kali Brantas di Wringinanom telah berubah fungsi menjadi tempat sampah, dan pemukiman. Selain itu juga terjadi penebangan pohon di lahan bantaran. Kerusakan lahan bantaran telah menimbulkan longsornya tebing sungai. Ketua Karang Taruna Dusun Wringinanom, Dedy Kurniawan, menjelaskan kegiatan penanaman pohon mengambil Tema Kasih Sayang Untuk Bantaran Brantas itu bertujuan untuk menyelamatkan tebing sungai agar tidak longsor. Penanaman pohon dimaksudkan menghijaukan bantaran dan mengurangi dampak pemanasan global, selain membantu masukknya air ke dalam bumi di saat hujan. "Kegiatan ini juga menunjukkan bahwa kasih sayang tidak hanya ditujukan kepada sesama manusia. Namun, juga harus ada kasih sayang dari manusia kepada lingkungan, khususnya sungai yang menjadi sumber kehidupan," kata Dedy, pelajar SMA Negeri 1 Wringinanom. Sebelum menanam pohon digelar sosialisasi kondisi aktual Bantaran Kali Brantas dan manfaat tanaman bagi kelestarian fungsi ekologis bantaran. "Tanaman ini sumbangan dari Kebun Raya Bogor, Ecoton dan Buddhist Education Centre Surabaya," kata Melda Dewi Septiandra yang bertugas mengumpulkan bibit. Dia menjelaskan bahwa pihaknya sudah mengirim surat kepada Bupati yang berisi permohonan sumbangan bibit untuk ditanam di Wringinanom namun hingga kini belum ada jawaban. Saat ini sebenarnya musim yang tepat untuk menanam karena hujan setiap hari membasahi lahan di Kecamatan Wringinanom.
Kegiatan penanaman pohon di bantaran Kali Brantas diharapkan terus berlanjut hingga musim hujan selesai sekitar akhir Maret. Diharapkan warga di sekitar bantaran Kali Brantas lainnya ikut aktif menanami lahan untuk mengurangi dampak perubahan iklim dan me ngurangi polusi udara. Menanam pohon merupakan salah satu bentuk cinta kasih manusia pada Bumi, kata Melda.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Wujudkan Kasih Sayang dengan Tanam Pohon", Klik untuk baca: https://regional.kompas.com/read/2010/02/14/19275052/~Regional~Jawa.
Posting Komentar